Wisdom from Expert

Monday, December 29, 2008

Be A Problem Solver …

( Mari berkontribusi bag 5)

Teguh Yoga Raksa (2008)

Kebiasaan unggul karyawan yang ke-4 untuk meningkatkan kontribusi kita pada perusahaan atau organisasi yang kita tempati adalah menjadi problem solver , hal ini tentunya sangat diperlukan oleh semua orang dalam menjalani kehidupannya baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari – hari. Bagaimana menyelesaikan permasalah secara tepat sasaran tentunya diperlukan beberapa alat Bantu dan pengalaman yang banyak. Semakin lama kita bergelut dalam sebuah bidang pekerjaan tentunya akan semakin cepat kita mengidentifikasi akar penyebab dari permasalahan yang timbul.

Secara sekilas saya akan mencuplik bagaimana konsultan besar sekelas Mckinsey menyelesaikan permasalahan, sebagai gambaran Mckinsey sampai saat ini adalah konsultan management terkemuka dan nomor wahid di dunia. Salah satu metode yang digunakan oleh mereka dalam menyelesaikan permasalahan yang menimpa sebuah organisasi adalah MECE, MECE ( diucapkan “mee – see”) – “ mutually exclusive , collectively exhausted” ( saling eksklusif , lengkap secara kolektif), hal ini merupakan prasyarat mutlak dari proses pemecahan masalah di Mckinsey. Setiap dokumen, (termasuk intenal memo), setiap presentasi , e-mail , voice mail yang dihasilkan konsultan oleh seorang konsultan diharapkan menjadi MECE. Metode ini dimulai dari tingkat tertinggi solusi dari pokok – pokok persoalan, selanjutnya diselidiki apakah ada kaitannya antara persoalan yang berbeda, jika ada, maka hal ini termasuk saling eksklusif (mutually exclusive), jika semua hal yang terkait sudah dipikirkan diantara kelompok kerja maka persoalan sudah lengkap secara kolektif (collectively exhausted).

Para konsultan Mckinsey berusaha menyelesaikan permasalahan dengan melihat berbagai aspek dan sudut pandang, data yang lengkap yang terstruktur, hubungan satu dengan yang lain serta diikutsertakannya para ahli dalam bidangnya untuk berdiskusi tentunya akan menghasilkan solusi yang terbaik yang diberikan pada perusahaan atau organisasi yang meminta bantuan mereka untuk menyelesaikannya. Mereka memiliki standar tertentu untuk dijadikan solusi dari setiap permasalahan yang timbul, dengan metode ini Mckinsey sampai saat ini menjadi konsultan terkemuka dalam hal penyelesaian permasalahan – permasalahan terkait management di dunia.

Untuk mengembangkan keahlian dalam penyelesaian masalah tentunya dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan membaca studi – studi kasus dalam penyelesaian permasalahan sehingga jika hal ini terjadi pada diri kita, perusahaan atau organisasi kita dapat dengan mudah mencontoh dan menyesuaikan solusi yang ada. Berikut adalah beberapa tips melatih menjadi problem solver yang handal dan kreatif :

  • Fokus pada pokok permasalahan
  • Harus jelas tujuan yang akan kita capai
  • Mengembangkan pemahaman untuk mendefinisikan masalah
  • Berpikir dalam kerangka aktifitas / proses sehari – hari sebagai dasar pemecahan masalah
  • Membuat diagram / gambar terkait stuktur permasalahan
  • Klarifikasi kembali permasalahan yang sudah didefiniskan, diusahakan untuk lebih membuat sederhana permasalahan dengan melihat lebih spesifik
  • Membuat alternatif penyelesaian dengan melihat akar penyebab yang dominant (dapat menggunakan curah pendapat, fishbone dll)
  • Memberikan solusi pada akar penyebab yang dominan
  • Memonitor dan mengevaluasi solusi pada saat diaplikasikan
  • Mengecek kembali apakah sesuai dengan tujuan atau tidak
  • Diusahakan dibuatkan standarisasi baru untuk menghindari kejadian berulang

Dengan menggunakan tips diatas diharapkan kita dapat menjadi problem solver yang handal dan kreatif, selamat mencoba , learn action and success ..(TY)



Wednesday, November 26, 2008

Menjaga “ Aset Motivasi” Untuk hidup lebih Indah…

Teguh Yoga Raksa (2008)

Motivation is a fire from within. If someone else tries to light that fire under you, chances are it will burn very briefly. (Stephen Covey)

Manusia terlahir untuk menikmati hidupnya, betulkah demikian? apakah semua orang merasakan keindahan hidup. Pada tulisan ini saya akan menggambarkan bagaimana hidup seseorang ternyata tergantung mindset dan motivasi dalam diri orang tersebut. Bagi kabanyakan orang yang dapat mengubah mindset / cara berpikirnya selalu positif dan motivasi dirinya selalu membara, mereka selalu dan selalu merasakan bahwa hidupnya indah ..dan akan selalu indah.

Jika anda membayangkan bahwa anda menikmati perjalanan berdesakan di kereta yang penuh sekali (seperti terlihat pada gambar) ? mungkinkah itu terjadi ? tentunya tergantung pada mindset dan motivasi anda? Mari kita simak cerita mengharukan berikut ini .

Dikisahkan keluarga kecil Guido , Dora dan Anak semata wayangnya Joshua yang masih berumur lima tahun. Pada saat ulang tahun Joshua ke lima , ayahnya , paman Joshua dan Joshua ditangkap oleh pasukan NAZI dan masuk ke camp penampungan. Demikian dengan ibunya Dora, dia meminta untuk diikut serta dengan keluarganya dan disetujui oleh tentara NAZI. Ayah Joshua , Guido menyembunyikan anaknya dari para penjaga. Guido mencoba untuk tetap membuat Joshua bersemangat dengan meyakinkan Joshua bahwa di camp ini hanyalah sebuah permainan, permainan untuk memenangkan sebuah tank, dimana jika point sudah 1000, maka berhak mendapat sebuah tank. Guido menjelaskan pada Joshua jika dia mengeluh dan marah maka akan mengurangi point yang diperoleh, sementara jika dia bersembunyi dari penjaga maka dia akan dapat point, dia meyakinkan Joshua bahwa penjaga tersebut juga menginginkan tank. Untuk itu dia harus berusaha bersembunyi dari para penjaga untuk memenangkan permainan. Dia menyakinkan Joshua ketika mencoba keluar dari permainan bahwa dia sedang unggul dalam pengumpulan point. Walaupun ban yak mayat, orang sakit , Joshua tidak menanyakan apapun karena dia yakin jika mengeluh akan mengurangi point yang diperolehnya. Pada akhir cerita dikisahkan tentara sekutu menyerang camp untuk mengusir pihak NAZI, dia menyuruh Joshua untuk bersembunyi di sebuah kotak sampai semua orang pergi, dalam rangka babak akhir permainan.

Setelah berusaha untuk menemukan istrinya Dora, Guido tertangkap penjaga, sebelum ditembak mati dia sempat membuat Joshua tertawa untuk terakhir kalinya , melihat ayahnya dari dalam kotak persembunyiannya, dia menirukan penjaga bersama dengan dia berbaris mengelilingi camp secara bersama sama . Joshua pada akhirnya selamat, dia berpikir dia memenangkan permainan ketika tentara sekutu dengan tank-nya tiba untuk membebaskan camp, pada akhir cerita dia bergabung kembali dengan ibunya. ( diambil dari film ” life is beatiful” karya Roberto Benigni)

Motivasi yang selalu membara pada Joshua membuat dia sangat menikmati hidupnya karena dia memiliki goal dan mindset yang ditanamkan oleh ayahnya , walaupun pada kenyataannya dia berada di camp NAZI yang penuh dengan penderitaan dan siksaan.

Cerita di atas memberikan banyak pembelajaran pada kita, yang pertama adalah bahwa setiap kondisi apapun yang kita hadapi, kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan , sehingga kita harus tetap pada mindset yang selalu positif. Yang kedua menjaga motivasi kita selalu berkobar dalam diri kita , seperti diungkapkan stephen covey, bahwa motivasi tumbuh dari dalam diri kita, jika ada orang lain yang mencoba membakar motivasi kita, peluangnya hanya bekobar dalam waktu yang singkat.... selamat memanfaatkan dan menikmati hidup ......salam pembelajar , learn – action and success (TY)

Tuesday, November 25, 2008

Belajar dari Mckinsey…

Bagaimana Cara Menyelesaikan Permasalahan Secara Sistimatis

(Bagian 1 – Disadur dari The Mckinsey Way by Ethan M. Rasiel )

Mungkin anda pernah mendengar konsultan manajemen yang terkenal dan teratas sampai saat ini, itulah Mckinsey, banyak sekali korporasi besar tertolong oleh bantuan para konsultan Mckinsey terutama bagaimana mereka menyelesaikan permasalahan atau bahkan meningkatkan kinerja perusahaan. Tulisan ini akan dibagi menjadi 4 bagian , bagian pertama menjelaskan bagaimana para konsultan Mckinsey membangun solusi , bagian kedua menjelaskan bagaimana melakukan pendekatan pada solusi, sementara dua bagian akhir akan membahas bagaimana para konsultan memecahkan masalah bisnis dan menjual penyelesaian tersebut pada pelanggan.

Membangun Solusi

Sebagai konsultan dengan kredibilitas tinggi , semua konsultan dibekali bagaimana cara menyelesaikan segala permasalahan secara sistimatis dan tepat guna. Hal ini dikarenakan para konsultan sangat yakin dan percaya bahwa kiprahnya dalam projek penyelesaian mewakili perusahaan, yang tentunya sampai saat ini adalah perusahaan konsultan terbaik yang ada di jagat ini. Ada 3 komponen yang selalu dilakukan oleh para pekerja di Mckinsey dalam membangun solusi :

1. Berdasarkan Fakta

Menelusuri fakta terkait permasalahan, semua hal yang terkait dengan analisa harus berdasarkan fakta yang ada, tidak berdasarkan insting atau perkiraan.

2. Terstruktur secara ketat

Semua data yang diperoleh harus disusun dan dikelompokkan secara sistimatis, jika ada yang tidak terlalu relevan bisa dijadikan data sekunder

3. Didorong oleh hipotesis

Proses penelusuran data didorong oleh hipotesis yang sebelumnya sudah didiskusikan ole tim, hal lain yang tidak didorong oleh hipotesis awal bisa dijadikan alternatif pemikiran untuk menentukan faktor lain yang mungkin muncul pada proses pemecahan masalah.

Beberapa langkah sederhana dalam penentuan hipotesis awal yang dilakukan para konsultan adalah sebagai berikut :

  • Mencerna sebanyak mungkin dasar fakta yang sangat relevan dengan permasalahan atau rencana perbaikan yang dilakukan
  • Melakukan research dari hasil publikasi perdagangan atau industri sejenis, sehingga dapat mengidentifikasi ciri khas dari persoalan industri yang dihadapi
  • Berdiskusi dengan orang – orang yang ahli dalam bidang yang sesuai dengan permasalahan yang kita hadapi.

Proses yang dilakukan ini dapat menghasilkan hipotesis awal untuk mengidentifikasi pemicu kunci (key drivers) dari permasalahan, yang selanjutnya dapat ditentukan rekomendasi penyelesaian masalah tersebut.

Metode MECE

MECE ( diucapkan “mee – see”) – “ mutually exclusive , collectively exhausted” ( saling eksklusif , lengkap secara kolektif), hal ini merupakan prasyarat mutlak dari proses pemecahan masalah di Mckinsey. Setiap dokumen, (termasuk intenal memo), setiap presentasi , e-mail , voice mail yang dihasilkan konsultan oleh seorang konsultan diharapkan menjadi MECE. Metode ini dimulai dari tingkat tertinggi solusi dari pokok – pokok persoalan, selanjutnya diselidiki apakah ada kaitannya antara persoalan yang berbeda, jika ada, maka hal ini termasuk saling eksklusif (mutually exclusive), jika semua hal yang terkait sudah dipikirkan diantara kelompok kerja maka persoalan sudah lengkap secara kolektif (collectively exhausted)

Sebagai contoh untuk studi kasus sebagai berikut ada perusahaan perkakas yang berniat , meningkatkan kinerja penjualan, dari hasil curah pendapat awal, mungkin muncul beberapa ide yang terkait penjualan :

  • Mengubah cara menjual perkakas
  • Memperbaiki cara kita memasarkan perkakas
  • Mengurangi biaya satuan per unit perkakas

Selanjutnya dilakukan proses curah pendapat untuk memikirkan secara lengkap dan kolektif dari semua anggota tim. Sekarang kita akan memperoleh hasil sebagai berikut :

  • Mengubah cara menjual perkakas kepada outlet eceran
  • Memperbaiki cara memasarkan perkakas pada konsumen

o Merekayasa kembali proses produksi untuk meningkatkan kualitas perkakas

  • Mengurangi biaya satuan dari perkakas

o Merekayasa proses produksi untuk mengurangi biaya satuan

Untuk lebih jelasnya bagiamana para konsultan Mckinsey membangun solusi seperti terlihat pada gambar 1.

Gambar 1 – Proses pengujian hipotesis

Dari proses ini akan diperoleh pemicu kunci dari masing – masing permasalahan yang selanjutnya dapat diformulasikan menjadi rekomendasi ..., selamat mencoba salam pembelajar , Learn Action and Success ( TY- Bagian 1 dari 4 tulisan)

Be a Good finder …

Teguh Yoga Raksa (2008)

Seek first to understand, and then to be understood”.

(Stephen Covey )

Begitu pentingnya bagaimana kita mencari fakta dan data sebelum menyelesaikan permasalahan sehingga salah satu pakar leadership, Stephen Covey menempatkan menjadi kebiasaan manusia yang efektif , “Seek First to Understand and then to be understood” secara sederhana mungkin dapat ditafsirkan bahwa kita harus mencari dulu apa saja yang membuat orang mengerti, mungkin itu data, kebiasaan, dll, selanjutnya baru kita dapat dimengerti orang lain. Hal ini sejalan dengan kisah Martti Ahtisaari, negarawan Finlandia yang memperoleh nobel perdamaian tahun 2008 , tokoh yang berperan untuk membuat pihak gerakan aceh merdeka (GAM) mengerti apa yang diinginkan pemerintah Indonesia, yang pada akhirnya menelorkan damai di Aceh, yang sudah terjadi hampir selama 30 tahun. Tidak bisa disangkal bahwa Martti mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses penyesuaian dua kepentingan berbeda antara pemerintah Indonesia dengan GAM. Tokoh ini memberikan pelajaran kepada kita bagaimana dia seorang “good finder”, melihat celah diantara dua kepentingan yang susah dipertemukan. Berikut adalah sekelumit sepak terjang Martti bagaimana dia menemukan titik temu dari permasalahan pemerintah Indonesia dan Pihak GAM.

Sebelum melakukan perundingan Martti selalu mempersiapkan agenda perundingan, jika ada hal yang melenceng dari agenda, Dia dengan segera kembali ke pokok permasalahan sehingga perundingan tetap berjalan. Seperti cerita Hamid Awaludin wakil perundingan Indonesia untuk Aceh, dia menceritakan bahkan Martti sempat membanting pensil dan mempersilahkan perunding dari GAM untuk meninggalkan ruangan hanya karena berbicara dan terus saja berbicara diluar konteks yang diagendakan sebelumnya. Sosok Martti sangat piawai dalam menemukan hal – hal yang disenangi oleh kedua belah pihak, kemudian berusaha memperdalam masalah tersebut untuk mencari titik temu. Dia mengumpulkan informasi yang detail dari kedua pihak, disela perundingan dia juga membuat suasana lain dimana mengajak para perunding untuk berdiskusi sambil berjalan – jalan di tepian kali dekat tempat perundingan, dan berbicara dari hati ke hati dalam rangka menemukan titik temu. Akhirnya dari perbedaan yang “menganga” ,dicapai kata sepakat ,menuju penyelesaian Aceh.

Sekelumit cerita di atas memperlihatkan bagaimana sosok Martti adalah contoh seseorang yang memiliki keahlian dalam hal menemukan akar permasalahan yang kompleks dan solusi yang ditawarkan menyenangkan semua pihak. Dia berusaha mempertemukan dua kepentingan menuju solusi yang terbaik untuk kedua belah pihak, itu sebabnya Martti dapat menyelesaiakan beberapa masalah yang terjadi di dunia ini, jejaknya dalam menyelesaikan permasalahan bertahun – tahun dimulai dari Afrika, Namibia, Aceh, Balkan dan Kosovo, Sehingga sangat wajar jika dia dianugerahi nobel perdamaian 2008.

Jika diformulasikan secara sederhana bagaimana cara Martti dalam menemukan akar permasalahan dan mengembangkan solusi, salah satu langkah yang paling penting adalah cara pengumpulan data secara komprehensif, selanjutnya dilakukan identifikasi pemicu kunci (key driver) untuk dibuat beberapa kemungkinan solusi yang tidak merugikan pihak manapun.

Fact base Analysis

untuk menemukan hal – hal yang penting dalam proses pemecahan masalah, hal yang utama dilakukan adalah bagaimana memperoleh data secara lengkap dari berbagai sumber. Data ini tentunya bisa berupa informasi lisan maupun tulisan, jika informasi tulisan tidak dapat kita peroleh, kita juga dapat mencari informasi dengan mewawancara berbagai pihak dan tentunya dari berbagai sudut pandang. Beberapa langkah praktis untuk metode ini sebagai berikut :

- Mengumpulkan fakta secara lengkap.

- Buat struktur fakta atau buat pengelompokan secara jelas.

- Data yang tidak relevan dapat diabaikan, semua informasi didorong hipotesis yang sudah dilakukan.

Key Driver

Setelah dengan jelas memperoleh data – data yang sudah terstruktur, maka kita dapat melakukan proses hipotesis awal atau dugaan sementara mengenai permasalah yang timbul. Hal ini selanjutnya dapat mengindentifikasi Key Driver / Pemicu Kunci dari permasalahan tersebut.

- Mencerna sebanyak mungkin data yang diperoleh

- Melakukan research dari berbagai sumber, baik itu hasil penelitian , hasil studi atau beberapa praktik terbaik yang sudah dilakukan orang lain, organisasi atau perusahaan lain

- Mencari orang – orang yang ahli dalam bidang tersebut

Dari dua metode sederhana tersebut kita dapat belajar menjadi seorang Martti, langkah awal dari solusi terbaik adalah pengelolaan informasi yang diperoleh secara tepat….so let’s become a good finder then…. Selamat mencoba, salam pembelajar Learn , Action and Success ( TY)

Monday, October 13, 2008

Human Capital Strategy in Indonesia : Framework Approach

Teguh Yoga Raksa (2008)

In the term of people management , human capital department has huge responsibility to maintain people work and contribute to the company or organization. Talent is “ Key Word” related with organization sustainability. Most of organization need people to operate business instead of the company itself operated automatically by machines without people involvement.

If we take a look Indonesia as benchmark for workforce model , we will find that Indonesia as a good model for implementing best practice human capital which is done by multinational company in USA or Europe. Indonesia is potential market for HR consultant , IT Consultant or Technology consultant to develop our emerging market.

Survey conducted by Hay Group, showed that human capital strategy in Indonesia consist of 4 critical issues that most of company Indonesia can be implemented :

Retention – The tight market for experienced technical and professional workers will require companies to focus in retention

Succession Plan – Companies need to prepare plans for inevitable loss of some key talent

Training – Although university graduated increasing , the demand for skilled workers will require companies to provide training for new hires to meet demand

Rewards – companies must broaden their reward strategy to include non- financial elements

4 element of human capital strategy correlated with how to retain and motivate employees, in the other word we could call “ employee engagement program “.

If we concern about engagement employee, its difficult to describe which parameter that employee feel happy to keep working and staying at the company , from Hay Survey in 2007, showed that employees will feel engage because of job satisfaction , talent management , innovation , direction and supervision.

Conclusion

By managing employees expectation and maintaining employees to contribute to the company. We could design human capital strategy as integrated and comprehensive program which is aligned with organization wide strategy.

Membangun budaya keluarga berbasis nilai – nilai universal

Teguh Yoga Raksa (2008)


Aneka kejadian akhir – akhir ini, dari mulai pencurian jemuran,pemerkosaan ayah – anak atau bahkan kasus besar sekelas pembunuh berantai dan Bom Bali I dan II, berawal dari nilai – nilai yang dianut, diyakini , dipercaya atau bahkan di jadikan sumber yang prinsipil dalam memberikan reaksi atau respon pada tingkah lakunya. Nilai – nilai inilah yang kemudian jadi pendorong orang untuk melakukan tindakan diluar koridor hukum.
Nilai – nilai universal adalah nilai – nilai yang diterima oleh semua golongan , tidak dibatasi oleh suku , agama ras ataupun kepercayaan kelompok lainnya. Sebagai contoh kita dapat melihat nilai – nilai dasar Negara kita , dalam hal ini sesuatu yang sudah dirumuskan puluhan tahun yaitu nilai – nilai pancasila.

Nilai pancasila bisa dijadikan contoh nilai – nilai universal yang sesuai dengan akar kebudayaan bangsa ini , sayangnya nilai – nilai ini kemudian mulai luntur diiringi oleh keraguan pada nilai – nilai tersebut. Keraguan ini tentunya bukan tanpa alasan. Kegagalan orde baru dijadikan patokan kegagalan pemerintahan berbasis pancasila. Saya tidak akan membahas lebih jauh apa yang sebetulnya terjadi , namun lebih karena ingin memberikan gambaran yang jelas tentang pentingnya nilai – nilai universal itu ,sehingga pada akhirnya negara ini akan seirama menuju kemajuan bersama karena memiliki visi dan misi yang jelas dengan kejelasan nilai – nilai yang di anut.

Pemupukan kesadaran akan nilai – nilai ini tentunya akan sangat baik dimulai dari sejak dini, terutama dimulai dari keluarga. Keluarga merupakan tempat yang paling menentukan dalam hal pembentukan dan nilai – nilai yang selanjutnya akan menjadi kebiasaan. Menyadur apa disampaikan stephen covey dalam ceramah seven habits sebagai berikut :

“ sow a thought reap an action “
“sow an action reap a habit”
“ Sow habit reap a character”
“ Sow a character , reap a destiny”

"Tanamlah watak maka raihlan aksi "
"Tanamlah aksi raihlah kebiasaan"
"Tanamkan kebiasaan raihlah karakter"
"Tanamlah karakter maka raihlah nasib"

Hal ini menunjukan bahwa cara berpikir seseornag yang kemudian menjadi aksi pada akhirnya membentuk karakter seseorang , hal ini menjadi jelas bahwa faktor yang mempengaruhi pemikiran adalah nilai – nilai yang diyakini dan ditanamkan oleh orang terdekat dalam hal ini tentunya keluarga,sehingga sangatlah bijak jika para keluarga meyakini bahwa masa depan anak – anak mereka ditentukan oleh bagaimana cara para orang tua mendidik dengan nilai – nilai yang baik dan secara umum diterima oleh semua kalangan, bahkan lebih jauh nilai – nilai tentunya dikombinasikan dengan nilai – nilai agama yang dianut, yang tentunya secara prinsipil menuju hal yang sama yaitu kebenaran yang hakiki.

Nilai – nilai universal ini tentunya bisa didefinikan oleh masing – masing keluarga tergantung pada latar belakang dan asal usul keluarganya itu sendiri, namun secara umum nilai – nilai luhur bangsa Indonesia bisa dijadikan acuan untuk membentuk anak yang baik dan tentunya diharapkan dapat memberikan kontribusi pada keluarga bahkan negaranya sekalipun, saya tidak akan menentukan apa itu namun saya akan ambil beberapa nilai- nilai yang dipercaya oleh bangsa ini selama puluhan tahun. Ada 5 nilai yang saya pikir cocok untuk semua dan dari suku maupun agama manapun yang ada di Indonesia :

Nilai Ketuhanan.

Mengakui adanya kekuatan yang maha dan segala yang maha, dan tempat manusia meminta dan memohon pertolongan merupakan landasan dasar dari perilaku seseorang. Nilai inilah biasanya kental sekali dengan pola prilaku atau watak bahkan nasib seseorang seperti disebutkan stephen covey sebelumnya. Nilai ketuhanan erat kaitannya dengan prinsip hidup sesorang, sehingga sangat mempengaruhi pada respon seseorang atau bahkan rencana hidup di masa yang akan datang.

Nilai kemanusian dan keadilan

Setiap orang yang hidup dimuka bumi ini tentunya sangat mengerti nilai – nilai kemanusian , dimana semua orang memiliki hak yang tentunya dibatasi oleh hak – hak orang lain. Semua orang berhak mendapatkan perlakuan yang sama, saling menghormati dan menghargai antar sesama tanpa melihat strata sosial , pangkat atau jabatan atau pun kekayaan seseorang. Semua harus dipandang adil tanpa membedakan satu sama lain sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai mahluk hidup.

Nilai Kekeluargaan

Nilai ini tentunya , diejawantahkan dengan kebersamaan antar anggota keluarga , masyarakat ataupun negara. Semua orang merasa bagian dari keluarga besar yang barang tentu semuanya harus berdasarkan musyawarah dan mufakat tanpa harus mengorbankan beberapa pihak saja, atau secara pribadi kita harus berpikir ”win – win solution”, mencoba untuk mengerti terlabih dahulu , selanjutnya orang lain akan mengerti kita.

Nilai Kejujuran

Kejujuran merupakan salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi dimanapun. Nilai ini dianggap sangat penting dalam berbagai hal dan segala segmen dalam kehidupan. Nilai ini juga dijadikan salah satu hal kunci sukses seseorang, bahkan selevel CEO sekalipun nilai ini dianggap yang paling penting. Jika kita melihat formulasi stephen covey dalam buku Speed of Trust tentang Hasil kerja , dia merumuskan bahwa Result (R1) adalah Initiave (I) dikalikan Execution (E) (R1 = I x E), jika komponen ini kemudian ditambahkan nilai kejujuran maka proses eksekusi atau pelaksanaan semakin cepat dalam hal ini formula menjadi (R1 = I x E x T ( Trust)). Nilai kejujuran merupakan nilai fundamental yang diakui oleh semua orang sebagai tolak ukur kebaikan seseorang dalam kehidupan sehari – harinya , bagaimanapun pintarnya , bagaimanapun berwibawa dan bijaksanannya seseorang jika dia tidak jujur pada akhirnya tidak akan diakui orang sebagai pemimpin yang baik atau bahkan di cap menjadi manusia yang tidak baik.

Pada akhir tulisan saya ingin mengajak , semua pembaca untuk mencoba memformulasikan nilai – nilai universal ini kedalam keluarga, masyarakat bahkan akhirnya akan berimbas pada negara, saya percaya dan yakin jika semua nilai – nilai universal ini diinternalisasikan di semua warga negara indonesia melalui organisasi terkecil yaitu keluarga, maka negara ini akan maju dan berkembang tanpa ada korupsi , kolusi maupun nepotisme yang membawa pada kehancuran bangsa ini. Selamat mencoba , salam pembelajar , learn – action and success ( TY)

Sunday, September 14, 2008

Be A Strategic ...

(mari berkontribusi bagian 3)
by Teguh Yoga Raksa (2008)

Meneruskan tulisan sebelumnya, bertajuk mari berkontribusi, dengan memformulasikan 5 kebiasaan unggul untuk menjadi karyawan unggul yaitu : Be a positive ,Be a Strategic , Be a Good finder, Be a Problem Solver and Be a motivator. Pada tulisan ketiga ini akan kita diksusikan bagaimana menjadi karyawan yang berfikir strategis.

Alkisah seorang karyawan namanya Jaka. Jaka adalah orang yang berbeda dengan karyawan lainnya, walaupun agak pendiam dia selalu memandang positif keadaan (baca : be a positif). Setiap pekerjaan yang ditugaskan kepadanya dia lakukan dengan sepenuh hati dan sungguh – sungguh, walaupun pekerjaan yang dia kerjakan sangat tidak masuk hitungan orang – orang sekelas lulusan amerika seperti dia. Suatu ketika terjadi pergantian kepemimpinan di kantor Jaka, selang beberapa bulan dari proses itu orang mulai resah, pemimpin yang satu ini sangat tidak mengerti bawahannya. Tipe kepemimpinannya berbeda dengan pemimpin sebelumnya, tidak mau tahu keadaan yang terjadi dan memerintahkan sesuatu dengan seenaknya dan setiap kali meeting tidak pernah meminta pendapat dari yang lain, dia memang tipe orang yang percaya pada diri sendiri dan memandang dunia dengan kaca matanya sendiri. Semua orang merasa Demotivasi melihat keadaan ini, mereka hanya senang membicarakan kejelekan – kejelekan dari pimpinan baru ini. Setiap makan siang semua orang beramai – beramai membicarakan kelemahan demi kelemahan dari pimpinan kita ini.

Jaka tidak ikut arus tersebut, setiap tugas ini dan itu yang diberikan, dia mengerjakan dengan sepenuh hati dan dia mencoba membuat lebih dari apa yang diharapkan si bos yang satu ini. Dia membuat prediksi kebutuhan bos, dengan membuat laporan disertai masukan – masukan untuk kepentingan dan kelangsungan perusahaan. Sehingga pemimpin yang baru ini tidak perlu repot –repot menganalisa dan membuat kesimpulan dari permasalahan yang terjadi, dia hanya melanjutkan temuan yang diperoleh Jaka sebelumnya. Jaka mencoba menutupi kelemahan – kelamahan bos barunya dengan membuat pekerjaannya lebih dari orang lain , dia lebih berpikir kedepan , memandang permasalahan diluar kebiasaan dan selalu melihat sisi yang lain yang sangat penting yang dia kerjakan, tentunya dia sangat bangga dengan kontribusinya pada perusahaan. Dia menganalisa dengan tepat, memberikan masukan dan menyajikan secara profesional dalam file presentasi sehingga bosnya mudah membaca dan memahami apa yang sedang terjadi. Berbeda dengan teman – teman yang lain yang hanya mengeluh dan membesarkan kelemahan – kelemahan bosnya tanpa mencoba membantu untuk menyelesaikan permasalahan dan lebih cenderung untuk menyalahkan orang dan keadaan. Sehingga pada akhirnya Jaka menjadi orang nomor dua di perusahaan tersebut, bos yang satu ini tidak akan memutuskan sesuatu sebelum meminta pendapat Jaka , sungguh mengesankan ?.

Sekelumit cerita tadi mungkin bisa memperlihatkan contoh sederhana bagaimana perbedaan cara berpikir seseorang. Jaka memperlihatkan bagaimana cara berpikir yang lebih strategis dibanding teman – teman sekerjanya. Memandang sesuatu dari berbagai sudut dengan mencoba menyelesaikan permasalah tanpa harus menyalahkan orang , kondisi lingkungan atau apapun itu. Dia tidak sekedar menyelesaikan pekerjaannya akan tetapi dia lebih melihat kedepan apa yang diperlukan dan permasalah yang mungkin timbul. Kalo kita ambil definisi dari salah satu sumber (http://www.cfar.com/Documents/strathink.pdf.) apa itu berpikir strategis kira – kira definisi secara sederhana sebagai berikut :

Strategic thinking is a way of understanding the fundamental drivers of a business and rigorously (and playfully) challenging conventional thinking about them, in conversation with others. Strategic thinking focuses on finding and developing unique opportunities to create value by enabling a provocative and creative dialogue among people who can affect a company’s direction

Secara sederhana mungkin kita bisa dapat gambaran bahwa orang yang berpikir strategis kurang lebih adalah seperti sosok Jaka yang fokus pada bagaimana melihat sisi lain dari tugas yang dilakukannya untuk membuat nilai tambah (value added) untuk kepentingan perusahaan/Customer dengan melihat permasalahan yang mendasar dengan mencoba cara berpikir yang lain dari pada yang lain dengan mengakomodasi semua resources yang ada.
Semoga kita dapat menjadi sosok – sosok Jaka yang dapat memberikan yang terbaik untuk kemajuan perusahaan dengan melakukan yang terbaik …selamat mencoba, salam pembelajar , learn , action and success (TY)

Mari berkontribusi….

(bagian 2)
by Teguh Yoga Raksa

Setelah mencoba menjadi apa yang diharapkan perusahaan, dengan 7 tips yang sebelumnya saya sebutkan (baca kontribusi bagian I), dengan memulai dari diri sendiri dan dengan sepenuh hati berkontribusi . Saya mencoba mencuplik beberapa formulasi orang – orang sukses terdahulu untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari – hari, diantaranya : Be a positive ,Be a Strategic , Be a Good finder, Be a Problem Solver and Be a motivator.

Be a positive

Salah satu tingkah laku orang sukses yang sering digunakan banyak orang adalah selalu berpikir positif. Berfikir positif ini tentunya bukan hanya sekedar selalu berpikir positif tanpa adanya landasan yang jelas atau pertimbangan yang tepat. Dasar kebiasaan ini tentunya dimulai semua hal yang terkait pada kegiatan sehari – hari yang selalu kita lakukan, menjadikan semua peristiwa menjadi peluang dengan tetap berkeyakinan positif di masa yang akan datang. Berpikiran positif bisa diinterpretasikan pada beberapa tingkah laku kita sehari –hari , seperti : selalu melihat sisi baik, tidak pernah berprasangka buruk pada keadaan,orang maupun pekerjaan, selalu berkeyakinan bahwa ada sisi baik dibalik kejadian dan lain – lain , Mungkin anda tahu bagaimana kisah sukses seorang Gardner yang dengan tegar dan selalu positif, berjualan mesin sinar x, sambil melakukan usaha lain untuk bekerja di pasar saham (Lihat film : Pursuit of Happiness). Seorang Bill Gates yang dengan berani mendekati seseorang di kedai kopi untuk menyanggupi membuatkan perangkat lunak beberapa minggu lebih cepat dibanding dengan perusahaan lain yang saat itu sudah melakukan penawarannya pada perusahaan besar sekelas IBM, dari peristiwa itulah awal mula munculnya Microsoft DOS atau Lebih dikenal dengan MS DOS. Atau bahkan bapak proklamator kita Ir. Soekarno yang selalu berpikir positif walaupun ditentang habis – habisan oleh pejajah dengan segala perlakuan yang diterima beliau, dia percaya dan yakin bahwa kemerdekaan Negara ini akan tercapai dengan cara apapun.
Semua kisah sukses tersebut tentunya diawali dari cara berpikir yang selalu positif, Ir. Soekarno, Gardner maupun Gates selalu yakin bahwa apapun yang terjadi pada akhirnya akan ada pelajaran yang dapat dipetik, tapi barang tentu semua pekerjaan yang dilakukan oleh ketiga orang tersebut disertai dengan kerja keras dan sepenuh hati. Jika digambarkan bagaimana respon seseorang terhadap situasi serta hal – hal yang mempengaruhi keputusan untuk bertindak dapat digambarkan seperti telihat pada gambar (LAS®model). (bersambung…)

Mari Berkontribusi .....

by Teguh Yoga Raksa (2008)


Pernahkan terpikir, menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin terlintas dalam pikiran anda :

Bagaimana kontribusi kita pada kesukesan perusahaan ?
Bagaimana kalo kita tidak ada ?
Bagaimana kalo kita tidak bekerja secara optimal ?
Bagaimana jika keberadaan kita sebetulnya tidak berpengaruh pada kinerja perusahaan ?

Untuk itu, mari kita telusuri sebetulnya seberapa penting kontribusi kita pada perusahaan. Saya ingin mencoba mengajak para pembaca termasuk saya, untuk merenungi apa sih yang kita berikan pada perusahaan. Saya ingat sekali orang besar No.1 USA, pernah berkata : ” Jangan tanya, apa yang pernah negara berikan kepada anda, tapi tanyakanlah apa yang sudah anda berikan pada Negara ?”. Saya akan menganalogikan ”Negara” dengan ”Perusahaan”. Sehingga jelas sekali bahwa sebetulnya apa yang diharapkan oleh orang besar seperti J.F.Kennedy, adalah bagaimana kita memiliki semangat untuk berkontribusi.

Untuk menjadikan kita selalu bersemangat untuk berkontribusi dalam bekerja, kita lebih produktif dan selalu tertantang, mari kita bersama – sama bertanya pada diri kita ,”Apa yang telah kita berikan pada perusahaan ?”. Pertanyaan inilah yang selanjutnya kita akan diskusikan terkait dengan bagaimana seharusnya kita harus menyikapi apa yang kita kerjakan, yang selanjutnya berhubungan dengan perilaku dan kinerja kita. Untuk menelusuri apakah yang kita kerjakan terkait dengan kesuksesan perusahaan tentunya kita bisa menentukan ukuran kinerja yang sesuai dengan kontribusi kita. Beberapa kerangka kerja yang banyak dipergunakan kebanyakan perusahaan adalah bahwa ukuran kinerja seseorang dalam kesehariannya ada hubungan dengan visi dan misi perusahaan.

Dari visi dan misi perusahaan selanjutnya diturunkan pada peta strategi, dan pada akhirnya dijadikan ukuran kinerja individu tiap karyawan. Diharapkan dari sini kita dapat melihat sejauh mana kita berkontribusi pada perusahaan yang kita tempati. Adanya kaitan apa yang kita kerjakan dengan tujuan perusahaan tentunya akan mendorong kita untuk terus berkarya dan tetap merasa bahwa kita sangat diperlukan oleh perusahaan. Hal ini kemudian diharapkan dapat membuat motivasi karyawan selalu tinggi dan terjaga.

Anggapan bahwa departemen tertentu saja yang memegang peranan penting dalam kelangsungan perusahaan, tentunya akan membuat beberapa persepsi negatif dari karyawan di luar departemen itu, padahal tentunya semua pihak yang terkait dengan jalannya perusahaan memegang peranan penting sesuai dengan takaran kontribusinya masing – masing. Nah untuk itu mari kita mengubah pola pikir kita menjadi lebih positif dimana semua pihak berperan dan berkontribusi untuk kemajuan perusahaan.

Untuk mengaplikasikan dalam kegiatan sehari – hari berikut adalah 7 tip yang mungkin dapat dilakukan (diambil dari berbagai sumber –red) :

Mengubah cara pikir selalu positif, dimana selalu bertanya apa yang sudah kita berikan pada perusahaan ?
Prinsip 1% improvement, setiap hari selalu meningkatkan kinerja/perilaku sebanyak 1 %.
Kualitas merupakan tanggung jawab kita bersama.
Kualitas merupakan hasil dari kerjasama.
Kerja adalah ibadah.
Mulai dengan benar dari sejak awal.
Mulai dari diri sendiri dan mulai dari hal yang kecil.

Pada akhirnya kita semua tahu bahwa karyawan memegang peranan penting bagi perusahaan. Untuk itu mari “dari diri sendiri” dan “mulai dari hal yang kecil” serta “mulai dari sekarang”, kita bersama – sama berkontribusi demi kemajuan perusahaan. Selamat mencoba, salam pembelajar ...Learn, Action and Success (TY)

Peran Manajer Lini dalam Pengembangan SDM

Teguh Yoga Raksa (2008)

Hasil survey yang dilakukan oleh personnel Today’s menunjukan bahwa 80.2% dari 121 organisasi yang yang berpartisipasi dalam survey menyatakan bahwa organisasi saat ini mulai mendelegasikan tanggung jawab di bidang HR, diantaranya menangani keluhan karyawan, masalah pengelolaan disiplin karyawan kapada para manajer lini. Hal ini dimungkinkan pada perkembangan selanjutnya peran menajer lini akan lebih banyak lagi terkait dengan tanggung jawabnya di bidang HR, lantas apakah peranan departemen HR ? Apakah divisi HR kemudian tidak diperlukan lagi ? tentu saja tidak demikian Karena pada kenyataannya masalah HR bukan semata – mata hanya masalah terkait HR saja, akan tetap tetapi terkait masalah hidup matinya suatu organisasi. Peranan manajer lini sesungguhnya lebih efektif dalam menjalankan manajemen HR sehari – hari, hal ini dilandasi oleh peran manajer lini yang lebih dominan dalam hal interaksi dengan karyawan. Selanjutnya hal ini kemudian menjadi dasar mengapa beberapa organisasi menganggap bahwa pengalihan peran manajer lini sangat penting dalam hal pengelolaan dan pengembangan SDM. Divisi HR sendiri lebih berperan dalam membuat kebijakan – kebijakan SDM yang harus dijalankan di sebuah Organisasi.
Efektifitas peran manajer lini dalam hal pengelolaan SDM tentunya tergantung pada kemampuan para manajer tersebut terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya di bidang HR. Untuk menambah pemahaman dalam hal peranan barunya tentunya diperlukan pembekalan terkait dengan skill dan pengetahuan para manajer, beberapa metode yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pelatihan terkait dengan pemahaman kebijakan dan regulasi perusahaan terkait dengan masalah – masalah HR. Selain itu juga dapat dilakukan dengan pemberian tugas dan tanggung jawab dari manajemen terkait dengan program pengembangan SDM di area kerja terkait. Sebagai contoh, berikut beberapa kompetensi umum yang diperlukan oleh manajer lini dalam hal pengelolaan SDM, HR Development Competencies ( Organizing HR, Training Needs, Building Effective Teamwork, Labor Law and Personnel Management, Ethical Management Behaviour dan lain – lain ), General Management Competencies (Negotiation Skill, Client Relations dan lain – lain) dan Advanced management competencies ( HR planning and management, leadership dan lain - lain ).
Penambahan peran manajer lini terkait dengan pengelolaan SDM memegang peranan penting dalam sebuah organisasi terutama terkait efektifitasi dari penerapan inisiatif dan program HR yang sedang dan akan dijalankan. Perlu disadari bahwa proses – proses perubahan terkait dengan pencapaian target dan tujuan organisasi tergantung pada manajer lini dan SDM yang menjalankannya, sehingga diperlukan strategi dalam pengelolaan yang tepat. Penambahan fungsi manajer lini dalam pengelolaan SDM diharapkan dapat memberikan sinergi dan kontribusi lebih, demi kelangsungan sebuah organisasi. Sebagai bagian dari divisi HR mari kita mencoba memberikan pemahaman pentingnya peranan manajer lini di perusahaan kita dalam hal pengelolaan SDM..dimulai dari hal yang kecil dan diri kita sendiri..selamat mencoba ..salam pembelajar Learn, Action and Success ( TY)
Reference : Majalah HC Edisi Mei 2008

Thursday, July 24, 2008

Apakah itu Loyalitas dalam Bekerja?

By Teguh Yoga Raksa

Hari itu, adalah hari terakhir Anto bekerja di sebuah perusahaan besar dan paling ngetop di Jakarta. Teman-temannya menyayangkan kepindahan Anto karena dia sangat potensial untuk menjadi pemimpin di masa depan. Dengan pencapaiannya tahun lalu, selain itu dia juga menjadi “ employee of the year” dua tahun berturut – turut, dia berpeluang untuk menjadi pimpinan cabang tahun depan, sayang dia memilih untuk pindah ke perusahaan lain di kota Bandung karena atasannya dia pindah 2 bulan sebelumnya, kebetulan dia di ajak pindah ke tempat baru bekas atasannya itu. Lain halnya dengan Siti dia memilih pindah ke perusahaan lain karena merasa pekerjaan saat ini di perusahaanya sekarang kurang menantang, sementara Nova karena perusahaan yang baru lebih bergengsi dan terkenal walaupun gaji yang ditawarkan ditempat baru lebih buruk dari perusahaannya saat ini.

Fenomena ini sering dan mungkin pernah anda alami, apakah kita orang yang pindah pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lain adalah orang loyal? atau orang yang selamanya bekerja di satu perusahaan sampai pensiun adalah seorang yang loyal?
Ataukah kita harus loyal pada bidang kerja yang kita geluti ..selamat mencoba mendefinisakan apakah itu loyalitas?

Sunday, June 8, 2008

Menjadi Manusia dan Memanusiakan Pikiran

by Teguh Yoga Raksa


Sulit bagaimana memposisikan sebagai manusia ? coba bayangkan anda berada dunia binatang ?

apakah anda akan mencoba menjadi binatang ? sulit bukan menjawabnya ..

apakah anda akan mencoba memanusiakan semua binatang ? itulah mungkin yang anda alami sekarang ..di tempat kerja anda , atau di keluarga anda mungkin ..mencoba untuk menjadi manusia yang baik, tetapi lingkungan anda , teman anda bahkan saudara anda memaksa untuk berbuat tidak baik.


pengaruh lingkungan memang sangat besar mempengaruhi tingkah laku kita , bahkan reaksi terhadap apa yang menimpa kita. perbedaan orang besar dengan manusia pada umumnya adalah bagaimana dia memberikan reaksi terhadap masalah , pendapat, kejadian atau apapun yang menimpa dirinya ..dan reaksi itu kemudian menjadikan dirinya besar..dan dikagumi so..marilah kita menjadi manusia , bereaksi seperti manusia besar , dan selalu memanusiakan pikiran kita walaupun kita hidup dilingkungan yang serba hewani ini ...

Saturday, May 17, 2008

Mengelola SDM secara tepat ( Bagian I)

by Teguh Yoga Raksa

Berbicara pengelolaan sumber daya manusia (SDM) memang agak rumit, walaupun formulanya akan sederhana jika kita sudah memahami hakikat dari peran dan tanggung jawab dari manusia itu sendiri. Mari kita lebih persempit pembahasan kita mengenai pengelolaan SDM di sebuah korporasi atau organisasi. Sebut saja kisah sukses GE dengan " Welch Way " - nya, dapat menciptakan organisasi yang efektif dan efesien melalui re-engineeringnya yang merupakan bagian dari implementasi total quality management, walaupun tidak tersirat menggunakan konsep pemikiran ini.

Pengelolaan SDM tentunya hal yang sangat penting dari sebuah organisasi, walaupun peran ini kemudian bisa dilakukan bukan hanya oleh departement SDM sendiri , akan tetapi merupakan tanggung jawab dari semua line manager untuk mengelola pengembangan orang/karyawan di organisasi. Ada kata kunci yang penting yang biasanya hanya digunakan organisasi sebagai jargon " awereness" akan pengelolaan karyawan, yaitu bahwa karyawan adalah " aset". Akan tetapi biasanya hal ini hanyalah jargon yang digunakan , pada pelaksanaannya organisasi masih menganggap karyawan hanyalah sebagai biaya/cost. Jika ada masalah dengan perusahaan /organisasi masalah yang kemudian bisa disalahkan adalah salah dalam perencanaan sumber daya atau lebih dikenal dengan istilah manpower planning, dan solusinya biasanya adalah bagaimana caranya menguranngi karyawan supaya biaya operasional menjadi berkurang, nah ..bukannya hal ini adalah anggapan bahwa karyawan hanyalah bagian dari biaya perusahaan yang sewaktu - waktu dengan mudahnya kita ..hilangkan (yupp bravo karyawan ..).

Dari sisi perusahaan tentunya saya harus juga bersikap adil akan hal ini ( yupp bravo perusahaan..) , karyawan yang seperti apa yang harus dianggap " aset"? perusahaan sebesar GE misalnya tertunya sudah mengidentifikasi karyawan - karyawan mana yang merupakan karyawan kunci calon pimpinan di masa depan , sehingga diperlukan penanganaan yang khusus dalam hal ini . Program pengembangan dan pengeloaan SDM yang dilakukan perusahaan tentunya juga disesuaikan dengan visi , misi dan budaya perusahaan itu sendiri.

Perusahaan sebesar GOOGLE misalnya menyediakan infrastuktur/ fasilitas yang menyenangkan di tempat kerjanya , selain itu menciptakan budaya kreatif dengan memberikan kebebasan 20% dari waktu kerjanya untuk menghasilkan sesuatu yang disenangi dan bisa memberikan kontribusi kepada perusahaan.

Dari kata kunci yang saya sebutkan sebelumnya, " aset " dan "Cost" tentunya dua pengelompokan ini ditentukan oleh " Kontribusi " karyawan pada perusahaan. nah tentunya pengelolaan atau pengukuran kontribusi karyawan juga harus tepat sasaran, sehingga diperlukan sistem pengukuran kinerja atau lebih dikenal dengan performance management system (PMS)...nah tentunya saya ingatkan pengelolaan sistem ini juga harus disesuaikan dengan budaya perusahaan itu sendiri.

Selain proses pengukuran kinerja , hal lain yang sangat terkait ini adalah bagaimana hubungannya dengan renumerasi yang diperoleh, yang harus disesuaikan dengan sistem pengukuran kinerja yang sebelumnya tentunya diharapkan secara adil dapat mengukur kontribusi karyawan pada perusahaan .., sistem ini tentunya harus disesuaikan kembali buadaya dari organisasi itu sendiri..

sistem renumerasi perusahaan biasanya merupakan faktor penarik bagi orang untuk bergabung diperusahaan tersebut, namun tentunya bukan hal saja yang menjadi faktor penarik seseorang untuk melamar di sebuah perusahaan ..nah hal ini sangat menarik sekali untuk dibahas , tentunya dalam rangka menjaring calon pelamar yang memang merupakan calon - calon pimpimpinan dimasa depan demi kelangsungan organisasi. Dalam istilah yang lebih populer adalah " Cream of the milk " , atau "talented people", "Warrior" , "future leader" , dll..
....kata kunci dari sistem yang dibangun / dibuat tentunya ada penyesuaian dengan budaya perusahaan dan "acceptence"/ " Buy in " dari seluruh anggota organisasi...(bersambung )

Wednesday, March 26, 2008

Mengenal Material Ferrolektrik ..

Teguh Yoga Raksa (2008)

"Keingintahuan mendorong kita untuk mencoba menemukan sesuatu yang menjadi rahasia alam, rahasia yang berada diluar pengertian kita, yang tidak berguna untuk kita dan kita tidak seharusnya berharap untuk belajar" (Agustine of Hippo, Orang kristen suci )

Penelitian feroelektrik telah dikembangkan sejak tahun 1960, karena bahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti sensor, mikroelektronika dan lain-lain, bahkan diprediksikan dapat melebihi keunggulan bahan ferromagnetik dalam hal penyimpanan memori ( Umiati dkk.,2000).

Salah satu kelebihan bahan ferroelektrik adalah kemampuan mengubah polarisasi internal dengan menggunakan medan listrik yang sesuai dan polarisasi spontan dari material tersebut. Polarisasi spontan sangat menentukan kualitas bahan tersebut. Berbagai macam bahan ferroelektrik telah ditemukan seperti BaTiO3, PbTiO3, NH4HSO4 dan lain sebagainya . Salah satu bahan ferroelektrik yang banyak mendapat perhatian akhir-akhir ini adalah jenis Lead Zirconate Titanate, PbZr1-xTixO3.

Bahan ferroelektik terdiri dari senyawa kimia yang kompleks, sampai saat ini sudah hampir 100 senyawa inorganik ferroelektrik, senyawa yang sederhana misalnya NH4HSO4 (Monoklinik), KH2PO4 (Orthorombik) dan BaTiO3 (Tetragonal).

Material elektronik khususnya dielektrik yang mempunyai polarisasi spontan serta mempunyai kemampuan mengubah polarisasi internal dengan menggunakan medan listrik yang sesuai, dikenal dengan material ferroelektrik. Pada tahun 60-an sampai 70-an bahan ferroelektrik lebih banyak dibuat dalam bentuk kristal tunggal maupun Bulk. Penggunaan film tipis ferroelektrik sebagai memori banyak keuntungannya dibanding sistem magnetik. Sistem magnetik hanya mampu menyimpan 105 bit/cm2, sedangkan memori terbuat dari ferroelektrik menyimpan hingga 108 bit/cm2. Salah satu contoh ferroelektrik adalah Lead Zirconate Titanate, PbZr1-xTixO3, material ini sangat luas penggunaannya dalam bentuk keramik polikristalin dan banyak digunakan dalam berbagai bidang industri. Dalam divais piezoelektrik PZT digunakan sebagai filter, resonator, aktuator.

Ketika temperatur ferroelektrik lebih rendah dari fase material paraelektrik ke ferrolektrik tanpa dikenai medan listrik luar , jumlah momen dipol mendekati nol meskipun setiap unit sel terpolarisasi secara spontan. Momen dipol dengan polarisasi P dan volume V adalah PV dan total momen dipol bahan dapat ditentukan jika volume domain diketahui yaitu , dengan jumlah untuk semua domain.

Kuat tidaknya polarisasi ferroelektrik tidak hanya tergantung pada medan listrik luar tetapi tergantung pada kondisi polarisasi sebelumnya. Fenomena ini dikenal dengan histerisis listrik.
Sifat domain ferrolektrik keramik lead zirconate titanate (PbZr1-x Tix O3 - PZT) telah diteliti dengan menggunakan mikroskop elektron transmisi (TEM) bahwa pada komposisi x = 0.06 sampai x = 0.45 berada pada fase rombohedral (Ricote, Whatmore and Barber ,1999).

Metode penumbuhan film tipis PZT diantaranya Chemical Vapor Depotition (CVD), Pulse Laser Ablation Depotition (PLAD), Solution Gelation (Sol-Gel) dan sputtering. Metode sputtering adalah metode yang memiliki keunggulan dibanding metode lainnya, yaitu laju deposisi yang besar, struktur stokiometri yang mudah dikendalikan serta dapat dilakukan dalam temperatur rendah atau tinggi, penggunaan DC unbalanced magneton sputtering berguna untuk menghindarkan resputtering oksigen yang dapat merusak kualitas film yang dihasilkan (Umiati dkk., 2000).

bersambung..

Saturday, February 23, 2008

Pembangkit Listrik Tanpa Tenaga Apapun (PLTAA)

by Teguh Yoga Raksa (2005)

Awal ide ini dimulai ketika saya iseng-iseng belajar membuat tulisan, eh..ternyata aliran listrik seketika mati, dengan sangat menyesal saya tidak menyimpan file yang sudah saya tulis, oh..alangkah malangnya saya saat itu saya sudah membuat tulisan hampir dua halaman penuh. Dari kejadian itu kemudian saya berfikir bagaimana caranya menghasilkan energi listrik secara spontan dan terus menerus, saya teringat bagaimana aliran listrik timbul. Adanya perubahan fluks magnet dalam sebuah kumparan, hal ini dapat dijadikan ide dasar dalam membangun pembangkit listrik sederhana bantuan air, uap bahkan nuklir sekalipun, saya hanya ingin membuat pembangkit listrik yang terus menerus menghasilkan energi listrik tanpa bantuan apapun kecuali peralatan yang saya rancang. Ok..langkah selanjutnya adalah memikirkan komponen yang mungkin kita dapat gunakan sebagai miniatur pembangkit listik ini. Tentunya saya harus menyediakan sebuah magnet permanen dan kumparan kawat untuk menghasilkan medan magnet induksi. Sampai tahap ini agak membingungkan bagaimana membuat sebuah magnet bergerak terus menerus agar menghasilkan perubahan fluks magnet dalam kumparan dan menyebabkan arus listrik induksi. Andaikan punya tiga magnet batang dan yang kedua magnet saya letakan di tengah dan yang lain saya letakan di kedua kutub dengan membuat kutub yang sejenis behadapan, dengan memberikan sedikit ayunan pada magnet yang berada di tengah-tengah akan menyebabkan magnet yang berada di pusat berosilasi, ketika salah satu ujung magnet menyentuh magnet yang lain dengan sedirinya dia akan terdorong kembali karena kedua kutub medan magnet yang bertemu berlawanan untuk lebih jelasnya perhatikan rancang bangun pembangkit listrik spontan berikut (gambar1). Modifikasi dari alat ini dapat dengan memperbanyak lilitan koil sehingga dapat menghasilkan tegangan yang besar, selain itu kita dapat merancang bagaimananya caranya sehingga gerakan menjadi cepat, atau dapat pula hasil keluaran alat di buat transformator step up sehingga menghasilkan tegangan yang besar.
Di akhir tulisan ini saya ingin menanyakan pada pembaca foton mungkin nggak peralatan ini dapat buat ? apa kelemahan dari alat ini ? apakah mungkin magnet yang berada di pusat dapat terus-menerus bergerak ( he..he..mungkin nggak ya.)? Atau mungkin punya ide yang lebih masuk akal dibanding peralatan ini?

Tuesday, January 29, 2008

Dongeng Fisika

By Teguh Yoga Raksa (2005)


Kolom ini akan bercerita tentang kisah-kisah yang menarik dongeng tokoh-tokoh fisika yang terkenal serta sebagian saya akan sajikan artikel asli yang pernah di tulis oleh ilmuwan tersebut. Pada edisi kali ini akan saya sajikan sekilas tentang Einstein dan teorinya serta cuplikan dari beberapa artikelnya yang terkenal dan tulisan beberapa tokoh tentang Einstein. Dongeng ini saya tulis dari beberapa sumber tapi yang paling dominan saya mengambil dari encylopedia.

Si Albert Dalam Kenangan ( 1879 – 1955 )

Sekilas Tentang Albert..

Nama lengkapnya Albert Einstein, lahir di jerman adalah fisikawan amerika dan peraih nobel ini lebih dikenal sebagai pencetus teori relatifitas khusus dan relatifitas umum serta hipotesisnya yang tekenal menyangkut partikel cahaya ( fotolistrik ). Dia adalah ilmuwan paling terkenal abad 20.

Albert lahir di Ulm pada tanggal 14 maret 1879, andaikan masih ada berarti dia sekarang berusia 125 tahun dan baru berulang tahun ( mari kita ucapkan selamat…selamat ulang tahun Albert, karena secara budaya dia masih ada bukan?? ). Masa mudanya di habiskan di Munich dimana keluarganya memiliki toko yang memproduksi barang-barang elektronik. Dia tidak bisa bicara sampai umur tiga tahun akan tetapi pada masa ini albert memperlihatkan keingintahuannya tentang alam semesta dan kemampuan menganalisa kosep matematika yang sangat sulit. Pada umur 12 tahun dia banyak berfikir dan memahami geometri euclide.

Albert sangat membenci kurangnya berfikir secara imaginatif di sekolah Munich, ketika kegagalan bisnis keluarganya akhirnya albert pindah ke milan, Itali, saat itu albert berusia 15 tahun dan menggunakan kesempatan untuk keluar dari sekolah yang ia tidak sukai. Dia menghabiskan waktu selama setahun bersama orangtuanya di milan dan ketika krisis yang menimpa keluarga membaik ia harus memutuskan sesuatu untuk masa depan hidupnya. Dia kemudian menyelesaikan SMU-nya di Aarau Swiss dan masuk Swiss Federal Institute of Technology di Zürich. Albert tidak menyenangi metode pengajaran di sekolah tersebut, dia sering meninggalkan kelas dan menggunakan waktunya untuk mempelajari fisika atau memainkan biola yang sangat disenanginya. Pada tahun 1900 dia lulus ujian dan menyelesaikan sekolahnya dengan mempelajari catatan dari teman sekelasnya. Professornya tidak menganggap albert pintar dan tidak akan memberi rekomendasi untuknya menempati suatu posisi di universitas.

Selama dua tahun, Albert bekerja sebagai tutor dan guru pengganti. Pada tahun 1902 di mengukuhkan pekerjaanya sebagai penguji di kantor paten swiss di kota Bern. Pada tahun 1903 Dia menikah dengan Mileva Maric yang pernah menjadi teman sekelasnya di politeknik. Buah perkawinannya memperoleh dua anak akan tetapi kemudian cerai ( wah albert ini kaya selebritis indonesia juga ya.. kawin cerai, betul tidak ? ), selanjutnya albert menikah kembali.

Tulisan-tulisan ilmiah Albert

Lima tahun berselang setelah kelulusannya dari sekolahnya, albert memperoleh gelar doktor dari universitas Zurich untuk disertsinya di bidang fisika teori tentang dimensi molekul dan dia juga menerbitkan 3 paper yang sangat penting bagi perkembangan fisika pada abad 20. Paper pertama mengenai gerak brown, dia membuat prediksi yang signifikan tentang partikel yang bergerak dan tersebar acak di fluida. Prediksi ini kemudian dibuktikan dengan eksperimen.

Paper kedua tentang photoelektrik, menjelaskan tentang hipotesis tentang sifat alamiah dari cahaya. Albert tidak hanya mengusulkan pada keadaan tertentu cahaya dapat digambarkan sebagai susunan partikel akan tetapi dia juga menghipotesa bahwa energi dibawa oleh partikel cahaya yang dikenal dengan photon, dan energi ini sebanding dengan frekuensi dari radiasi cahaya. Perumusan untuk hipotesa ini adalah E = hu, dimana E adalah energi, h adalah konstanta alam semesta yang dikelan dengan konstanta plank, dan u adalah frekuensi radiasi. Usulan mengenai energi terdiri dari pancaran cahaya yang dipindahkan dalam satuan / paket atau quanta berlawanan dengan pendapat ratusan tahun silam bahwa energi cahaya bersifat kontinu dan melalui proses yang kontinu. Tentu saja tidak seorangpun menerima usulan albert ini. Akan tetapi Ketika percobaan Robert Andrews Millikan membuktikan teori itu sepuluh tahun kemudian dia tercengang dan khawatir oleh konsekwensinya.

Albert yang memiliki keinginan untuk memahami sifat alamiah radiasi elektromagnetik selanjutnya mengungkapkan perkembangan teori bahwa akan adanya gabungan antara gelombang dengan model partikel untuk cahaya, lagi–lagi ide ini hanya sekelompok kecil fisikawan yang ikut memikirkan ide ini.


Bersambung….

Cerita selanjutnya

Albert dan teori relatifitas khusus, reaksi terhadap albert, albert dan teori relatifas umum, albert serta pengaruhnya pada dunia internasional.

Pada bagian akhir setiap tulisan bersambung ini ada quiz ringan dan menarik untuk pencinta foton, jawaban tidak perlu serius

  1. Pada umur 12 tahun einstein telah memikirkan geometri euclid, kira-kira apa yang dipikirkannya tentang teori itu ?
  2. Andaikan anda menjadi anak Albert, teori apakah yang akan anda kemukakan untuk mengembangkan teori ayah anda ?
  3. Ini pertanyaan agak serius, Bagaimana albert berpikir sehingga bisa mengemukakan prediksi gerakan partikel pada fluida dan fotolistrik ( melihat suatu kejadian atau dari persamaan matematika atau dari mistik atau karena ada penampakan atau bagaimana.. )?

Jawaban yang paling menarik akan di beri bingkisan dari penulis dan pendapat akan di muat pada tulisan penulis berikutnya, jawaban dapat di kirimkan melalui email : teguhyr@gmail.com .