Wisdom from Expert

Tuesday, November 25, 2008

Be a Good finder …

Teguh Yoga Raksa (2008)

Seek first to understand, and then to be understood”.

(Stephen Covey )

Begitu pentingnya bagaimana kita mencari fakta dan data sebelum menyelesaikan permasalahan sehingga salah satu pakar leadership, Stephen Covey menempatkan menjadi kebiasaan manusia yang efektif , “Seek First to Understand and then to be understood” secara sederhana mungkin dapat ditafsirkan bahwa kita harus mencari dulu apa saja yang membuat orang mengerti, mungkin itu data, kebiasaan, dll, selanjutnya baru kita dapat dimengerti orang lain. Hal ini sejalan dengan kisah Martti Ahtisaari, negarawan Finlandia yang memperoleh nobel perdamaian tahun 2008 , tokoh yang berperan untuk membuat pihak gerakan aceh merdeka (GAM) mengerti apa yang diinginkan pemerintah Indonesia, yang pada akhirnya menelorkan damai di Aceh, yang sudah terjadi hampir selama 30 tahun. Tidak bisa disangkal bahwa Martti mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses penyesuaian dua kepentingan berbeda antara pemerintah Indonesia dengan GAM. Tokoh ini memberikan pelajaran kepada kita bagaimana dia seorang “good finder”, melihat celah diantara dua kepentingan yang susah dipertemukan. Berikut adalah sekelumit sepak terjang Martti bagaimana dia menemukan titik temu dari permasalahan pemerintah Indonesia dan Pihak GAM.

Sebelum melakukan perundingan Martti selalu mempersiapkan agenda perundingan, jika ada hal yang melenceng dari agenda, Dia dengan segera kembali ke pokok permasalahan sehingga perundingan tetap berjalan. Seperti cerita Hamid Awaludin wakil perundingan Indonesia untuk Aceh, dia menceritakan bahkan Martti sempat membanting pensil dan mempersilahkan perunding dari GAM untuk meninggalkan ruangan hanya karena berbicara dan terus saja berbicara diluar konteks yang diagendakan sebelumnya. Sosok Martti sangat piawai dalam menemukan hal – hal yang disenangi oleh kedua belah pihak, kemudian berusaha memperdalam masalah tersebut untuk mencari titik temu. Dia mengumpulkan informasi yang detail dari kedua pihak, disela perundingan dia juga membuat suasana lain dimana mengajak para perunding untuk berdiskusi sambil berjalan – jalan di tepian kali dekat tempat perundingan, dan berbicara dari hati ke hati dalam rangka menemukan titik temu. Akhirnya dari perbedaan yang “menganga” ,dicapai kata sepakat ,menuju penyelesaian Aceh.

Sekelumit cerita di atas memperlihatkan bagaimana sosok Martti adalah contoh seseorang yang memiliki keahlian dalam hal menemukan akar permasalahan yang kompleks dan solusi yang ditawarkan menyenangkan semua pihak. Dia berusaha mempertemukan dua kepentingan menuju solusi yang terbaik untuk kedua belah pihak, itu sebabnya Martti dapat menyelesaiakan beberapa masalah yang terjadi di dunia ini, jejaknya dalam menyelesaikan permasalahan bertahun – tahun dimulai dari Afrika, Namibia, Aceh, Balkan dan Kosovo, Sehingga sangat wajar jika dia dianugerahi nobel perdamaian 2008.

Jika diformulasikan secara sederhana bagaimana cara Martti dalam menemukan akar permasalahan dan mengembangkan solusi, salah satu langkah yang paling penting adalah cara pengumpulan data secara komprehensif, selanjutnya dilakukan identifikasi pemicu kunci (key driver) untuk dibuat beberapa kemungkinan solusi yang tidak merugikan pihak manapun.

Fact base Analysis

untuk menemukan hal – hal yang penting dalam proses pemecahan masalah, hal yang utama dilakukan adalah bagaimana memperoleh data secara lengkap dari berbagai sumber. Data ini tentunya bisa berupa informasi lisan maupun tulisan, jika informasi tulisan tidak dapat kita peroleh, kita juga dapat mencari informasi dengan mewawancara berbagai pihak dan tentunya dari berbagai sudut pandang. Beberapa langkah praktis untuk metode ini sebagai berikut :

- Mengumpulkan fakta secara lengkap.

- Buat struktur fakta atau buat pengelompokan secara jelas.

- Data yang tidak relevan dapat diabaikan, semua informasi didorong hipotesis yang sudah dilakukan.

Key Driver

Setelah dengan jelas memperoleh data – data yang sudah terstruktur, maka kita dapat melakukan proses hipotesis awal atau dugaan sementara mengenai permasalah yang timbul. Hal ini selanjutnya dapat mengindentifikasi Key Driver / Pemicu Kunci dari permasalahan tersebut.

- Mencerna sebanyak mungkin data yang diperoleh

- Melakukan research dari berbagai sumber, baik itu hasil penelitian , hasil studi atau beberapa praktik terbaik yang sudah dilakukan orang lain, organisasi atau perusahaan lain

- Mencari orang – orang yang ahli dalam bidang tersebut

Dari dua metode sederhana tersebut kita dapat belajar menjadi seorang Martti, langkah awal dari solusi terbaik adalah pengelolaan informasi yang diperoleh secara tepat….so let’s become a good finder then…. Selamat mencoba, salam pembelajar Learn , Action and Success ( TY)

No comments: