Fulfillment doesn’t come from clearing hurdles others set for you, it comes from clearing those you set for yourself ( Robert s Kaplan)
Pencapaian versus potensi memang sangat menarik untuk di diskusikan, orang yang memiliki potensi besar menjadi seorang CEO, apakah pada akhirnya akan menjamin menjadi CEO, jawabannya : “ belum tentu”. Mendiskusikan potensi yang kita punya memang agak sulit, jika kita tidak mencoba meminta pendapat orang lain tentang kita, hal ini menjadi sangat sulit, ketika kita hanya melihat diri kita dari cermin yang kita punya, tidak melihat diri kita dari cermin orang lain. Pada tulisan ini saya akan membagi cerita bagaimana kita melihat potensi yang kita miliki dengan melibatkan orang lain, baik itu sahabat, rekan kerja,atasan atau bawahan kita. Potensi yang kita punyai saat ini apakah sudah optimal diterapkan dalam keseharian pekerjaan, atau mungkin harus mencari kegiatan lain di luar pekerjaan untuk menyalurkan potensi anda.
Beberapa waktu yang lalu , saya meninterview seorang kandidat calon pegawai untuk posisi staff personalia dan general affair (PGA), dilihat dari pengalamannya dia banyak berkecimpung di bidang keuangan dan akutansi. Saya mencoba menggali bukti – bukti yang menguatkan ketertarikan dia pada dunia PGA, dia selalu mencoba menjelaskan bahwa pekerjaan apapun yang dia jalani akan dia sukai dan nikmati, saya maklumi itu, karena dari percakapan selanjutnya terungkap bahwa saat ini muncul ketidakcocokan di tempat kerja yang sedang ia jalani. Hal inilah yang menjebak potensi seseorang dalam organisasi, dari hasratnya, saya melihat kandidat ini sangat tertarik pada dunia keuangan dan akutansi, akan tetapi karena kesempatan yang dibuka bukan pada bidang yang dia sukai, sementara ingin sekali cepat keluar dari pekerjaan saat ini, dia mencoba menyesuaikan dengan posisi yang ditawarkan, sementara potensi dan keinginan sebenarnya dia sembunyikan.
Terjebak Pada Pekerjaan
Pada suatu diskusi karir, seorang direktur sales dan marketing terkenal dari salah satu perusahaan terkemuka, diwawancarai untuk menjelaskan perjalanan karirnya dari bawah sampai saat ini, menjadi direktur sales dan marketing terkemuka dengan pencapaian yang sangat luar biasa. Dia menjelaskan bahwa sebelum dia terjun pada dunia sales dan marketing, dia sebelumnya seorang business analyst, setiap hari berkutat pada data, analisa dan laporan. Pada awalnya dia terpaksa menjalani pekerjaannya, karena memperoleh apa yang dia dapatkan, gaji yang besar, fasilitas yang menarik dan tentunya kebanggaan pada perusahaan yang dia tempati sekarang.
Setelah sekian tahun dia jalani, dia merasa terjebak dalam pekerjaannya, dia tidak menggunakan seluruh potensi dan hasrat untuk bekerja pada bidang yang dia sukai, dia merasa tidak memiliki masa depan lagi. Pada akhirnya dia berani mengambil resiko untuk berpindah ke bidang lain yaitu sales dan marketing. Memulai dari nol untuk belajar menyesuaikan diri dengan dunia barunya, namun karena sesuai dengan potensi dan hasratnya, dalam kurun waktu 10 tahun, dia sudah menjadi GM Sales dan Marketing. Karena prestasinya setahun kemudian dia menjadi direktur, menggantikan direktur sebelumnya yang memasuki masa pensiun. Dia merasa pekerjaan saat ini dia nikmati dibanding pekerjaan sebelumnya yang dia jalani dengan penuh keterpaksaan.
Kenali Diri Anda
Menggali potensi diri memang agak sulit, hal yang sangat mudah untuk dilakukan adalah dengan mengukur apakah kelebihan kita dan apa kekurangan kita. Untuk mengukur ini bisa dilakukan dengan meminta umpan balik dari rekan kerja, atasan atau mungkin bawahan. Hal ini akan dengan mudah melihat diri kita di kaca mata dan cermin orang lain. Mencoba memberikan perbaikan atas masukan dan saran orang lain juga merupakan bagian dari menggali potensi yang kita miliki. Ada kalanya kita dikejutkan dengan ajakan untuk melakukan suatu proyek besar, karena rekan kerja kita melihat potensi kita di suatu bidang. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenai diri kita, dengan cara kita sendiri ataupun cara lain yang banyak dilakukan orang, pada intinya kita dapat mengidentikasi siapa kita ?, apa yang disenangi? mau kemana kita? dan pencapaian apa yang kita inginkan ?.
Pada akhirnya tentunya seperti diungkapkan Robert S Kaplan, dalam artikel di Havard Business Review July – Agustus 2008, berjudul ”Reaching Your Potential” , bahwa pencapaian – pencapaian yang kita raih bukan terkait dengan bagaimana kita dengan jelas menyelesaikan semua halangan atau masalah, akan tetapi bagaimana dengan jelas kita menetapkan pencapaian buat diri kita sendiri, selamat mencoba salam pembelajar , learn – action and success...(TY)
1 comment:
Bung teguh, saya telat nih baca blog Anda.Ternyata isinya sangat bermanfaat dan memotivasi sekali.Semoga di lain kesempatan anda bisa mengulas lebih banyak dan lebih dalam lagi tentang Human development sehingga banyak orang yang tertolong atau terselamatkan dari musibah kehidupan akibat kelalaian diri sendiri.
Post a Comment