Teguh Yoga Raksa (2009)
”Belajar dan Beraksi adalah proses terbaik yang dapat dilakukan orang
untuk mencapai kesuksesan (TY)”
Dikisahkan seorang tukang topi sedang melakukan perjalanan untuk menjajakan topinya, ketika hari mulai mendekati siang, terik matahari menyengat tubuh bapak ini, sehingga dia memutuskan untuk istirahat sejenak sambil menunggu hari agak sore untuk meneruskan perjalanannya. Karena kelelahan, dia mencoba merebahkan tubuhnya di bawah pohon besar yang tumbuh di tepi jalan, karena kelelahan yang sangat, dia kemudian tertidur di bawah pohon itu. Ketika dia tertidur tanpa disadari sekelompok kera mendatanginya dan mengambil semua topi yang ada,kecuali topi yang dipakainya.
Ketika terbangun, dia terhentak ketika sekelompok kera menertawainya sampai loncat – loncat di atas pohon sambil memakai topinya. Dia berpikir keras bagaimana mengambil kembali topinya yang dipakai oleh sekelompok kera tersebut. Dia teringat karakter kera yang latah dan ikut – ikutan, dia kemudian melakukan gerakan melompat, semua kera mengikutinya, dia menaikan tangannya semua kera mengikutinya. Selanjutnya dia melemparkan topi yang pakainya, semua kera mengikutinya, dia senang sekali akhirnya cara mengelabui kera berhasil,selanjutnya dia mengumpulkan kembali topinya dan meneruskan kembali perjalanannya. Cerita sebenarnya dimulai ketika generasi kedua tukang topi, dalam hal ini setelah beberapa puluh tahun kemudian, anak tukang topi tumbuh dewasa dan meneruskan usaha orangtuanya menjadi tukang topi.
Setelah beberapa tahun menjadi tukang topi yang sukses, Anak ini mengalami kejadian yang hampir sama dengan ayahnya, dia tertidur di bawah pohon yang sama, semua topinya diambil oleh sekelompok kera, ketika dia bangun semua kera mentertawainya, namun dia malah ikut tertawa, karena dia sudah tahu dari cerita ayahnya bagaimana mengambil kembali topinya yang direbut sekelompok kera. Kemudian dia mempraktikan apa yang dilakukan ayahnya, ketika dia melompat semua kera mengikutinya,ketika mengangkat tangan, semua kera mengikutinya, kemudian dia melemparkan topinya,tahukah anda apa yang terjadi selanjutnya? Kera – kera ini tidak mengikutinya, akan tetapi ada kera lain yang bersembunyi untuk selanjutnya mengambil topi yang dilemparkan oleh anak tukang topi tersebut.
Semua kera kemudian tertawa terbahak–bahak,sementara anak tukang topi terperangah dan tidak bisa berkata apa–apa, karena semua topinya di ambil sekelompok kera tanpa sisa. Diakhir cerita munculah bapak dari kera – kera ini, sambil mengajak anak – anaknya membawa topi, dia kemudian berkata, ” mereka belajar dari bapaknya yang pernah dikelabui bapak mu, makanya selalu belajar dari kesalahan, jangan anggap remeh kami yang pernah dikalahkan oleh cara dulu mu itu ..”., dengan kecewa dia kemudian kembali ke rumahnya dengan tangan hampa, dan siap menceritakan apa yang dia alami ke ayahnya.
Cerita di atas adalah gambaran sekelompok komunitas yang terus belajar dari masa ke masa dan tak pernah berhenti. Sekelompok komunitas yang sebelumnya dianggap remeh karena dianggap tidak bisa belajar, tidak bisa apa – apa, tapi karena semangat berlajar dan melakukan perbaikan terus menerus akhirnya bisa mengalahkan sekelompok komunitas yang menganggap dirinya hebat, dirinya pintar dan tak pernah belajar lagi. Semoga kita semua masuk pada kelompok yang pertama yang terus belajar, terus berusaha, selalu melakukan perbaikan dan terus berkarya untuk kebaikan banyak orang..mari belajar terus menerus sepanjang kita bisa bernapas, salam pembelajar learn – action and success..(TY)
Thursday, October 15, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment