Wisdom from Expert

Monday, December 29, 2008

Be A Problem Solver …

( Mari berkontribusi bag 5)

Teguh Yoga Raksa (2008)

Kebiasaan unggul karyawan yang ke-4 untuk meningkatkan kontribusi kita pada perusahaan atau organisasi yang kita tempati adalah menjadi problem solver , hal ini tentunya sangat diperlukan oleh semua orang dalam menjalani kehidupannya baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari – hari. Bagaimana menyelesaikan permasalah secara tepat sasaran tentunya diperlukan beberapa alat Bantu dan pengalaman yang banyak. Semakin lama kita bergelut dalam sebuah bidang pekerjaan tentunya akan semakin cepat kita mengidentifikasi akar penyebab dari permasalahan yang timbul.

Secara sekilas saya akan mencuplik bagaimana konsultan besar sekelas Mckinsey menyelesaikan permasalahan, sebagai gambaran Mckinsey sampai saat ini adalah konsultan management terkemuka dan nomor wahid di dunia. Salah satu metode yang digunakan oleh mereka dalam menyelesaikan permasalahan yang menimpa sebuah organisasi adalah MECE, MECE ( diucapkan “mee – see”) – “ mutually exclusive , collectively exhausted” ( saling eksklusif , lengkap secara kolektif), hal ini merupakan prasyarat mutlak dari proses pemecahan masalah di Mckinsey. Setiap dokumen, (termasuk intenal memo), setiap presentasi , e-mail , voice mail yang dihasilkan konsultan oleh seorang konsultan diharapkan menjadi MECE. Metode ini dimulai dari tingkat tertinggi solusi dari pokok – pokok persoalan, selanjutnya diselidiki apakah ada kaitannya antara persoalan yang berbeda, jika ada, maka hal ini termasuk saling eksklusif (mutually exclusive), jika semua hal yang terkait sudah dipikirkan diantara kelompok kerja maka persoalan sudah lengkap secara kolektif (collectively exhausted).

Para konsultan Mckinsey berusaha menyelesaikan permasalahan dengan melihat berbagai aspek dan sudut pandang, data yang lengkap yang terstruktur, hubungan satu dengan yang lain serta diikutsertakannya para ahli dalam bidangnya untuk berdiskusi tentunya akan menghasilkan solusi yang terbaik yang diberikan pada perusahaan atau organisasi yang meminta bantuan mereka untuk menyelesaikannya. Mereka memiliki standar tertentu untuk dijadikan solusi dari setiap permasalahan yang timbul, dengan metode ini Mckinsey sampai saat ini menjadi konsultan terkemuka dalam hal penyelesaian permasalahan – permasalahan terkait management di dunia.

Untuk mengembangkan keahlian dalam penyelesaian masalah tentunya dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan membaca studi – studi kasus dalam penyelesaian permasalahan sehingga jika hal ini terjadi pada diri kita, perusahaan atau organisasi kita dapat dengan mudah mencontoh dan menyesuaikan solusi yang ada. Berikut adalah beberapa tips melatih menjadi problem solver yang handal dan kreatif :

  • Fokus pada pokok permasalahan
  • Harus jelas tujuan yang akan kita capai
  • Mengembangkan pemahaman untuk mendefinisikan masalah
  • Berpikir dalam kerangka aktifitas / proses sehari – hari sebagai dasar pemecahan masalah
  • Membuat diagram / gambar terkait stuktur permasalahan
  • Klarifikasi kembali permasalahan yang sudah didefiniskan, diusahakan untuk lebih membuat sederhana permasalahan dengan melihat lebih spesifik
  • Membuat alternatif penyelesaian dengan melihat akar penyebab yang dominant (dapat menggunakan curah pendapat, fishbone dll)
  • Memberikan solusi pada akar penyebab yang dominan
  • Memonitor dan mengevaluasi solusi pada saat diaplikasikan
  • Mengecek kembali apakah sesuai dengan tujuan atau tidak
  • Diusahakan dibuatkan standarisasi baru untuk menghindari kejadian berulang

Dengan menggunakan tips diatas diharapkan kita dapat menjadi problem solver yang handal dan kreatif, selamat mencoba , learn action and success ..(TY)